Hotel Minimalis adalah suatu istilah yang diberikan untuk “ tempat kost “ dengan fasilitas yang diberikan adalah standard hotel .Disebut minimalis karena hanya terdiri dari 30 sampai dengan 60 kamar, 5 sampai 6 lantai, dengan market tenant adalah para karyawan atau karyawati dengan penghasilan kategori menegah ke atas. Hotel-hotel minimalis ini banyak didirikan didaerah – daerah dekat dengan pusat bisnis dan hiburan ,pusat perdagangan besar dan daerah perkantoran, umumnya bayak di kota Jakarta, seperti di daerah Tanah Abang, Sudirman dan Taman Sari, Kota.
Project HVAC untuk sebuah “tempat kost “ di Taman Sari adalah menggunakan Mini Chiller dengan kapasitas 150,000 Btu/hr atau setara dengan 15 PK.Type Chiller yang digunakan adalah Mini Chiller tipe Water Cooled, yaitu dengan menggunakan air yang didinginkan. Maksudnya adalah untuk memenuhi beban pendigin pada ruangan “ tempat kost “ tersebut adalah dengan menggunakan air dingin yang didinginkan oleh Chiller, kemudian didstribusikan ke setiap ruangan melalui pipa distribusi dan FCU sebagai terminalnya.Temperatur yang dihasilkan dari Chiler ini sekitar 4 deg.C, dan temperatur untuk diruangan itu sendiri menjadi 22 – 26 degC.
Besarnya volume air yang mengalir melalui pipa termasuk salah satu komponent yang membantu dalam proses pendinginan ruangan.Dalam menentukan besar pipa distribusi tersebut sangat erat hubungannya deangan beban pendingin yang dibutuhkan berbanding dengan jumlah air yang akan dilalui pipa tersebut, artinya ada ukuran – ukuran pipa tertentu yang harus diperhitungkan untuk setiap pendistribusian air dingin kesetiap ruangan, apakah itu pipa 1/2”, 3/4”,1”, 11/4” atau ukuran lainnya.Ada kesamaan didalam menentukan kebutuhan ukuran pipa – pipa air, dengan ducting, saluran udara , keduanya sama – sama ditentukan dari volume flow matrial yang akan melewatinya.Didalam mendesign ducting kita akan mengenal istilah CMH ( Cubic Meter per Hour ), atau CFM ( Cubic Feet per Minute ), sedangkan didalam mendesign pipa Air yang akan kita jumpai adalah istilah gpm ( galon per minute ). Didalam ASHRAE Fundamental Handbook tahun 2005, didalam “ Chapter 36, Pipe Sizing “, disitu digambarkan sebuah chart atau grafik “Volumetric Flow Rate”,yaitu grafik yang menggambarkan hubungan antara flow rate air, gpm, terhadap ukuran pipa. Sebagai media perantara air, disitu digambarkan tiga grafik yaitu Commercial Steel Pipe Schedule 4o, Cooper Tubing, dan Plastic Tube, PVC.Volumetric Chart ini disebut juga sebagai Friction Loss For Water in.......Chart.
Setelah kita mengetahui jumlah kamar di Hotel Minimalis Taman Sari,selanjutnya kita akan mulai menghitung Cooling Load yang dibutuhkan oleh setiap ruangan.Cara cepat yang dapat kita lakukan adalah dengan menghitung luas kamar/ ruangan, dan mengamsusikan tinggi ruangan tidak lebih dari 2.75 m, sesuai perbandingan cepat pada koefisien tertentu dapat kita tentukan berapa Btu/h dari kebutuhan Cooling Load kamar atau ruangan tersebut.Setelah itu kita mentotal setiap sub-sub cooling load perkamar/ ruangan dan mengalikannya dengan faktor safety akan mendapatkan angka total dari Cooling Capacity sebagai acuan kita dalam memilih Unit Chiller yang akan kita operasikan.Biasanya keinginan dari para customer, owner dan contractor itu sendiri dalam pemilihan Chiller selalu mempertimbangkan 3 hal berikut, yaitu Cost, Delivery Time dan Quality, dan 3 hal ini adalah hal yang lazim dunia bisnis saat ini.
Seperti telah disebutkan diatas,bahwa air yang telah didinginkan akan disalurkan kekamar -kekamar melalui pipa distribusi. Jika kita telah mengetahui Cooling Capacity yang dibutuhkan, maka pekerjaan kita selanjutnya adalah mendesign pipa – pipa distribusi air dingin. Design pipa itu sendiri dapat kita mulai dari penempatan pipa dan unit chiler.Didaerah – daerah perkotaan,karena keterbasan ruang dan lahan, tidak banyak hotel-hotel minimalis yang mempunyai lahan atau ruangan yang disisakan untuk digunakan sebagai tempat Chiller, umumnya mereka menempatkan Unit Chiller diatas balkon atau di lantai paling atas, suatu ruangan deck yang juga berfunsi sebagai tempat mencuci dan menjemur pakaian.Dari gambar Civil atau Arsitek yang telah tersedia, bersama owner pada project ini kita telah sepakat bahwa Chiler ditempatkan di Lantai Paling atas dari bangunan, kemudian kita membuat sket posisi chiler pada gambar,melalui presfektif gambar 3rd angel,bangunan dilihat dari sisi samping, maka gambar dapat kita tarik lurus kebawah, trus sampai lantai bawah dan memutar sekitar 1 meter balik ke atas, sampai lantai tertinggi dari ruangan yang masih menjadi lingkupan cooling capacity yang telah kita hitung diatas tadi.Pipa ini kita nyatakan sebagai pipa suplai, yaitu pipa yang akan menyuplai air dingin ke pipa distribusi.Disamping pipa suplai ini, kita tarik garis lurus, dari lantai 1 ke arah chiller, dan kita nyatakan sebagai pipa return. Pipa return ini berfungsi sebagai media balik air yang telah “bertugas” mendinginkan ruangan, kembali ke chiller untuk didinginkan kembali dan kembali bersirkulasi melalui pipa suplai. Balik ke gambar bangunan, melalui View Tampak Atas setiap ruangan, kita dapat mulai menggambarkan jalur pipa distribusi ke setiap kamar.Pipa distribusi inipun terdiri dari 2 buah pipa, pipa suplai dan pipa return.Pada perencanaan pipa distribusi ini ada dua design yang bisa digunakan, yaitu :
- Dengan merancang pipa distribusi Suplai dari pipa suplai chiler langsung ke kamar -kamar, dan pipa return langsung mengikuti.
- Atau dengan posisi pipa suplai tetap, tetapi pipa return ditarik dari kamar paling dekat dengan pipa return chiler, lalu kekamar paling ujung didepannya dan memutar balik baru masuk ke pipa return chiller.
Setiap rancangan diatas memiliki keuntungan dan kelebihan masing – masing, untuk rancangan nomor 1, akan ada sedikit masalah air balik (return) jika daya hisap motor chiler tidak cukup besar, dan ketidak rataan daya hisap yang akan didapat setiap pipa, sehingga dikuatirkan air di pipa paling jauh dari pipa return chiler tidak dapat balik, sedangkan keuntungannya, rancangan ini cocok unutk space pipa yang terlalu sempit dan menurunkan cost material, karena hanya ada 2 jalur pipa, 1 jalur pipa suplai dan 1 pipa return.Unutk nomor 2, material pipa yang digunakan lebih banyak dari no. 1, tentunya ini berhubungan dengan cost yang lebih tinggi,dan juga memerlukan space pipa yang lebih luas, karena dirancangan no. 2 ini akan ada 3 jalur pipa, yaitu 1 jalur pipa supalai dan 2 jalur pipa return.Namun dengan adanya pipa balik pada pipa return, maka kekhawatiran akan air balik karena tidak ada pemerataan daya hisap pompa chiller dapat diperhitungkan, tidak akan terjadi.
Jalur – jalur pipa yang telah disket tadi lalu kita jumlahkan panjang seluruhnya, nilai ini nanti sangat berguna untuk menentukan Static Presure dari Chiler yang akan kita gunakan.Total panjang pipa terjauh kita kalikan dengan koeficient friction air terhadap pipa, friction pipa ini terjadi karena ada gesekan air didalam pipa yang disebabkan air bergerak dengan keceptan yang telah ditentukan. Nilai perkalian antara friction loss dengan panjang pipa terjauh dikenal sebagai presure drop dari pergerakan air yang dipompakan oleh chiler.Presure drop ini bisa lebih kecil atau lebih besar dari Static Presure unit Chiller. Jika pressure drop lebih besar dari static pressure, maka dikhawatirkan air dingin chiller tidak akan bisa sampai dipipa terujung.Untuk menjamin air dingin mengalir sampai pipa terjauh, maka diperlukan pompa pada chillir yang mempunyai Static Pressure lebih besar dari pressure drop. Perhitungan pressure drop pada pipa air mempunyai philoshopy hitungan yang sama dengan perhitungan tegangan jatuh pada Litsrik
to be continue